Polemik Gelar Doktor Bahlil, UI Beri Kesempatan Revisi Disertasi dan Publikasi Ilmiah

Pertemuan terbatas empat organ memutuskan untuk melakukan pembinaan kepada promotor, co-promotor, direktur, kepala program studi dan juga mahasiswa sesuai tingkat pelanggaran akademik dan etik yang proporsional secara objektif.

Universitas Indonesia (UI) telah menentukan nasib gelar doktor Menteri Energi dan Sumber Daya (ESDM), Bahlil Lahadalia. Dalam konferensi pers yang berlangsung di Fakultas Kedokteran UI, Salemba, Jakarta, Rektor UI, Prof Heri Hermansyah menyatakan pihaknya telah mengeluarkan Surat Keputusan untuk Bahlil beserta para pihak terkait.

“Pertemuan terbatas empat organ ini kemudian memutuskan untuk melakukan pembinaan kepada promotor, co-promotor, direktur, kepala program studi dan juga mahasiswa sesuai tingkat pelanggaran akademik dan etik yang proporsional secara objektif,” ungkap Heri, Jumat (7/3).

Dia menjelaskan bentuk pembinaan ini dilakukan dengan menunda kenaikan pangkat pada jangka waktu tertentu, permintaan permohonan maaf kepada civitas akademika UI. Selain itu, UI juga memutuskan untuk memperbaiki kualitas disertasi dan publikasi ilmiah yang dikerjakan oleh Bahlil.

“Dan juga peningkatan kualitas disertasi dan publikasi ilmiah. Keputusan ini dipandang menyeluruh untuk evaluasi dan pembinaan sistem di SKSG UI ,” tegas Heri.

Dia menerangkan keputusan ini merupakan hasil kesepakatan dari empat organ UI yakni Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, Dewan Guru Besar dan Rektorat selaku eksekutif. Dia menerangkan pada 4 Maret 2025 telah ada pertemuan terbatas antar empat organ tersebut yang kemudian menghasilkan keputusan ini.

Heri berharap dengan keputusan pembinaan tersebut dapat memperbaiki kualitas dan integritas. UI sebagai institusi pendidikan harus menjunjung tinggi integritas akademik serta berkewajiban menjaga moral, etika dan menjaga standar akademik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *